1984, Pada era BIMAS, penyuluh telah menorehkan tinta emas atas keberhasilannya mencapai swasembada pangan khususnya beras, sehingga pada tahun 1984 Presiden RI mendapat penghargaan dari FAO(Food and Agriculture Organisations).
2008,Pada era Reformasi, sejak dilaksanakannya Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, kembali lagi penyuluh pertanian mencatat prestasi atas keberhasilannya mencapai swasembada beras yang kedua setelah 24 tahun.
2011, dan kini Indonesia mendapat satu ramalan penting dari FAO (Food and Agriculture Organisations) bahwa Indonesia 2015 di perkirakan akan terjadi kerawanan pangan, dan menurut ramalan organisasi yang menangani makanan dan pangan dunia itu pada tahun 2020 Indonesia akan mengalami kerawanan pangan yang begitu terpuruk, bahkan di perkirakan setara dengan Negara-negara Miskin di Afrika. Miris memang mendengarnya tapi ini suatu hal yang mesti kita sikapi selaku warganegara Indonesia.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertanian mempunyai program peningkatan produksi beras sebesar 7% per panen.
Peningkatan produksi beras sebesar 7% per sekali panen diantaranya dapat di capai dengan cara :
1. Benih
Benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan seragam.
Ketika ditanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar.
Benih yang baik akan menghasilkan hasil tinggi.
Bibit dari benih yang
kurangbaik
Bibit dari benih
bermutu
Cara Memilih benih yang baik
Untuk memilih benih yang baik gunakan larutan ZA dengan perbandingan 1 kg ZA dilarutkan dengan 3 liter air,
atau 30 gram garam dalam 1 liter air atau dengan indicator teluritik, setelah telur itik mengapung maka garam telah cukup. Benih yang mengambang/mengapung dibuang.
2. Tanam system legowo
Tanam system legowo, dan yang dianjurkan adalah legowo 2 seperti tertera pada gambar berikut :
Tanam secara legowo dapat memberikan beberapa keuntungan, Keuntungan sistem jajar legowo diantarnya:
1. semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir);
2. pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah;
3. menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong mas, atau untuk mina padi;
4. penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
5. Memudahkan sinar matahari masuk keseluruh bagian padi
Tanam dengan system legowo, dalam hal inilegowo 2 terbukti bisa meningkatkan produksi karena jumlah lubang tanam bertambah sebanyak 26 % dari system tegel seperti pada gambar berikut :
Contoh :
Pada system tegel / tanpa legowo dengan jarak tanam 25 x 25 cm
Jml lubang/ubinan 81 lubang
Jml lubang / ha 129600 lubang
Pada system legowo 2dengan jarak tanam 25 x 25 x 50 cm
Jml lubang/ubinan 81 bertambah jadi 102 lubang
Jml lubang / ha 129600 bertambah jadi 163200 lubang
Tambahan 33600 lubang/ha
3. Pengairan berselang
Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk:
Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas.
Memberi kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam.
Mencegah timbulnya keracunan besi.
Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar.
Mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat.
Mengurangi kerebahan,Pengairan berselang mengurangi kerebahan.
Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah).
Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen.
Memudahkan pembenaman pupuk kedalam tanah (lapisan olah).
Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang,dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.
Pengairan berselang memberi kesempatan kepada akar untuk berkembang lebih baik seperti pada gambar di samping.
4. Penggunaan Pupuk secara Hemat
Menentukan takaran, waktu, dan cara pemupukan yang tepat menurut lokasi dan musim tanam.
Meningkatkan daya guna dan hasil guna pupuk.
Murah dan mudah dilakukan.
Dapat dikerjakan sendiri oleh petani.
5. Panen dan Pasca panen
Panen dan pasca panen perlu ditangani secara tepat karena:
Kehilangan hasil dan penurunan mutu selama proses panen dan pasca panen masih tinggi (sekitar 20%).
Penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik menyebabkan kualitas benih rendah.
Panen dengan sabit bergerigi lebih baik dari pada sabit biasa
Panen pada waktu yang tepat
Perhatikan umur tanaman; antara varietas yang satu dengan lainnya kemungkinan berbeda.
Hitung sejak padi mulai berbunga, biasanya panen jatuh pada 30 – 35 hari setelah padi berbunga.
Jika 95 % malai menguning, segera panen.
Mungkin itu sebagian kecil cara untuk meningkatkan produksi padi hasil panen sesuai dengan target yang di tetapkan pemerintah sebesar 7 % per panen yang bisa penulis sajikan, adapun cara-cara lain yaitu sesuai dengan komponen-komponen PTT Pada SL Padi sawah.
Semoga apa yang penulis sajikan bisa di terima dan bermanfaat bagi semua pembaca umumnya dan penulis khususnya,,
Segala kekurangan dan kekhilapan penulis kirannya dapat di maafkan
Guna kesempurnaan, penulis mengharapkan kritikdan saran yang sifatnya membangun ke e mail penulis : oversize500@yahoo.co.id atau iyoetztanzar@yahoo.co.id ,…..trims
Oleh :
Cepi Kersani
(THL TBPP) Desa Cijambu Kec.Tanjungsari Kab.Sumedang)
1 komentar:
MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM
KETIKA PANEN TIBA
Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia, NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) , dengan produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an.
Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin tidak subur, semakin keras dan hasilnya dari tahun ketahun terus menurun.
Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.
System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) beberapa tahuin yang lalu adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik. Tetapi sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.
Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini. Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.
Solusi yang lebih praktis dan sangat mungkin dapat diterima oleh masyarakat petani kita dapat kami tawarkan, yaitu: BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON /NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS ( EM16+) + Sistem Jajar Legowo.
Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 60% — 200% dibanding pola tanam sekarang.
Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.
AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?
CATATAN: Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu menjadi agen sosial penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
Semoga Indonesia sehat yang dicanangkan pemerintah dapat segera tercapai.
Terimakasih,
Omyosa -- Jakarta Selatan
02137878827; 081310104072
Posting Komentar